"Jangan sampai kesabaranku habis ya!!"  

Posted by vathan_t34r5 in

Biasanya kesabaran itu selalu berhubungan langsung dengan idealisme atau prinsip seseorang. Contoh, "saya tidak suka disebut gendut". Jadi ketika ada orang menyebut saya gendut, saya pasti tersinggung, dan ketika hal itu masih dilanjutkan maka saya akan marah. Kira-kira biasanya begitulah kejadiannya, ya kan??? Ada batas tertentu yang kadang membuat orang sangat emosi atau marah besar tergantung dari masing individu.

Banyak orang ketika marah mengatakan seperti ini, "jangan sampai kesabaranku habis ya!!". Terus terang saya agak kurang setuju dengan kalimat tersebut, karena menurut saya sebenarnya sabar adalah tak terbatas jika kita menyadarinya. Hanya tergantung kita sendiri untuk mengendalikannya. Itu berarti bahwa batas kesabaran yang kita sering sebutkan tadi di atas adalah sangat relatif dan dapat digeser kemanapun bahkan sampai pada limit tak hingga. Batas tersebut, jika kita renungkan kembali ternyata tidak ada dan yang membuat itu ada hanyalah karena ketidaktahuan kita tentang ketidakadaannya, sehingga kita mengada-ada bahwa hal tesebut adalah ada. Baik sampai di sini mungkin banyak yang agak bingung dengan apa yang saya tulis...

Saya lanjutkan, kita kembali ke contoh yang di atas, kira-kira apa yang menyebabkan si "gendut" ini marah?? Jika kita telaah lagi, bisa kita lihat bahwa si "gendut" ini tidak suka disebut gendut karena iri atau sebenarnya ingin seperti orang yang mengoloknya tadi, karena yang mengoloknya tadi berbadan tegap, atletis dan lain lain makanya si "gendut" marah. Saya yakin si "gendut" ini tidak akan marah jika yang mengolok-oloknya lebih gendut darinya. Benar kan? Jadi sekarang kira-kira dimana "batas" itu??

Sebenarnya, si "gendut" ini kurang bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya. Jadi bisa disimpulkan bahwa orang yang pemarah adalah orang yang kurang bersyukur dan selalu merasa kurang. Semakin kita bersyukur, saya yakin kita akan makin sabar.

Kasus di atas masih terlalu kecil dan sangat simple. Bagimana jika kasusnya berhubungan dengan idealisme atau prinsip? Tentunya akan sangat rumit untuk menyelesaikannya, karena prinsip atau idealisme seseorang adalah salah satu bentuk egoisme yang tertinggi. Dan seringkali hal itulah yang menyebabkan benturan. Karena ketika egoisme (baca: idealisme dan prinsip) yang berbicara maka kemungkinan besar atau bisa saya jamin kita sudah lupa dengan bersyukur yang alhasil menyebabkan kita tidak sabar.Contoh, "Tapi orang tersebut sudah menyinggung prinsip saya!!! Saya tidak suka!!!" begitu kata beberapa orang. Dan orang yang menjadi lawannya akan mengatakan "Memang kamu siapa mau ngatur-ngatur hah?!!!". Bisa kita perhatikan hal di atas disebabkan oleh perbedaan prinsip.Baik saya lanjutkan dalam bentuk tanya jawab saja, yang miring adalah pertanyaan dan sisanya adalah jawabannya. OK!!

"Bagaimana menyelesaikan kasus di atas??". Kita semua tentu tahu bahwa harus ada yang mengalah alias mengorbankan prinsipnya, ya kan??

"Tapi bagaimana jika tidak ada yang mengalah??". Kita juga tahu tentu tidak akan ada penyelesaiannya.

"Jadi apakah berprinsip itu salah???" . Tentu tidak.

"Lho??". Kenapa lho?? Prinsip tentu bukan masalah selama tidak bersinggungan.

"Tapi kan pastinya prinsip-prinsip kta tentunya akan bersinggungan dengan prinsip orang lain?". Oooooh itu tergantung.

"Kok tergantung?? Memangnya mungkin prinsip kita tidak pernah bersinggungan???". Tentu mungkin, tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup.

"Bagaimana caranya??". Kita rubah saja prinsip kita dengan prinsip yang tidak mungkin besinggungan.

"Apa itu??". Mulai sekarang ganti prinsip kita dengan prinsip "Saya adalah orang yang selalu bersyukur dan memiliki kesabaran tak terbatas" Saya jamin tidak akan ada yang bersinggungan dengan prinsip tersebut.

"Tapi apa mungkin tak terbatas??". Kan sudah saya tulis di atas, pasti bacanya buru-buru ya? Coba baca lagi contoh kasus si "gendut" dan cari kira-kira menurut anda dimana batasnya???

"Tapi kan belum tentu semua orang setuju??". Lho saya kan bukan berniat menggurui, saya hanya berbagi dan saling mengingatkan saja kok. Kalau mau setuju silahkan, kalau tidak setuju ya tidak apa-apa. Saya tidak akan marah karena saya berprinsip "Saya adalah orang yang selalu bersyukur dan memiliki kesabaran tak terbatas" dan saya selalu berusaha untuk memegang prinsip itu meskipun tidak 100% selalu berhasil. Saya juga kan cuma manusia biasa.

"Oooo begitu ya???". Iya....

"Tapi....". Jangan kebanyakan tapi, itu menunjukkan keraguan dan keraguan pasti merusak Anda. sebaiknya coba saja, saya jamin berhasil, toh Anda tidak akan rugi kok. Jika sampai Anda merasa rugi, coba cek lagi, pasti ada yang terlupa....Anda kurang bersyukur dan bla bla bla....(tidak perlu saya lanjutkan)




Share/Save/Bookmark

This entry was posted on Kamis, 30 April 2009 at 04.46 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar